Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3 sks tahun ajaran 2009/2010, harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya.
Menurut kelompok kami, suatu kemajuan besar yang dapat dicapai dari kewajiban yang secara tersurat diberikan kepada para mahasiswa pada tahun ajaran 2009/2010. Karena apa? Di dalam kewajiban tersebut terletak unsur yang lebih maju dan nilai pendidikan yang lebih tinggi. Karena, selain meningkatkan pengetahuan di bidang psikologi pendidikan, di lain pihak, kita juga meningkatkan pengetahuan di bidang ICT (Information, Comunication and Technology).
Selain itu, secara garis besar, para mahasiswa belajar untuk lebih menghargai alam, karena sudah pasti dengan adanya kewajiban ini, pengurangan penumpukan kertas akan lebih menurun. Bukankah hal ini bisa dijadikan sebagai pembekalan awal untuk meraih prestasi yang lebih besar?
Kewajiban ini juga bisa dilihat dari efisiensi kerja, termasuk efisiensi waktu. Tugas juga bisa dikerjakan lebih ringan, karena bisa dikerjakan kapanpun kita inginkan, misalnya, bisa dikerjakan disela-sela makan siang. Selain itu, metode pengajaran tidak harus selalu tatap muka, karena dengan tidak harus tatap muka, mahasiswa juga bisa mendapat informasi mengenai pembelajaran. Suatu pembelajaran akan lebih menarik dan mengesankan, ketika pembelajaran itu juga mengikuti perkembangan zaman, sehingga tidak tertinggal dengan pembelajaran dari negara lain.
Kewajiban ini memberikan pengetahuan baru, berupa penggunaan blog dan email. Secara tidak langsung, mata kuliah ini memaksa mahasiswa-nya untuk bergerak di bidang teknologi. Dengan adanya blog, para mahasiswa mampu terinspirasi dari berbagai hal, dan bisa mendapatkan pembelajaran melalui berbagai sumber, tidak hanya tergantung dari waktu pertemuan di kampus. Para mahasiswa diarahkan untuk mampu mencari ilmu dengan kemampuannya sendiri, tidak hanya didapatkan dari sang dosen. Yaitu dengan cara browsing di internet. Selain itu, blog mampu menjadi wadah publikasi kreatifitas mahasiswa, karena lewat blog itu para mahasiswa tidak hanya menjadi peserta didik saja tetapi juga menjadi sumber info bagi orang lain yang melihat isi blog tersebut dan hal ini juga bisa menginspirasi orang lain. Bisa jadi ini juga menjadi sumber inspirasi bagi dosen-dosen mata kuliah atau fakultas lain untuk menerapkan sistem perkuliahan seperti ini.
Selain blog memberikan manfaat bagi seseorang, blog juga memberikan dampak negatif bagi orang yang mengggunakannya. Adapun dampak negatif itu misalnya seperti menjadikan blog itu sebagai media untuk menjatuhkan seseorang ataupun mengkritik seseorang. Dengan adanya blog, seseorang dapat membuat posting yang isinya dapat menjatuhkan orang lain. Hal inilah yang merupakan salah satu dampak negatif dari nge-blog, karena tidak seorang pun bisa menjamin seseorang untuk selalu mem-posting hal-hal yang positif. Namun demikian, hal ini kembali kepada diri setiap individu. Tetapi kami yakin, mahasiswa psikologi tidak akan melakukan hal yang negatif seperti itu.
Selain itu, ada pula hal negatif lainnya dari blog, salah satunya adalah kita lupa waktu karena asyik dengan blog. Bisa saja karena keasyikan internetan, membuat lupa dengan tujuan awal. Yang awalnya, hanya berniat untuk membuat tugas namun bisa beralih menjadi hal yang lain, seperti ”mumpung lagi gak ada ide, buka facebook dulu ahh..” atau ”aduh, mumpung lagi ingat download lagu bentar ahh, kan cuma sebentar.”
Selain itu, hal ini juga sulit bagi mereka yang kurang mampu, karena tidak semua mahasiswa memiliki komputer pribadi. Mereka harus berulang kali ke warnet, apalagi jika ada tugas mendadak. Jadi, bagi mereka yang tidak mempunyai komputer pribadi tidak bisa memaksimalkan kewajibannya karena terikat dengan waktu.
Secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa suatu pengambilan kebijakan khususnya dalam pengambilan metode dalam pembelajaran, ada dampak positif dan negatifnya. Para mahasiswa harus mampu memilah kewajiban mereka agar tidak terjerat dalam hal yang ’berlebih-lebihan’. Karena ketika seseorang itu terikat di dalam suatu hal yang berlebihan ataupun kekurangan, akan mengubah kestabilan para mahasiswa dalam memanage waktu.
Dengan demikian, suatu kebijakan akan berjalan mulus jika setiap pihak di dalamnya bergerak sesuai sistem yang berlaku, jangan terlalu berlebihan, ataupun kurang. Karena, ketika individu itu memberlakukan hal positif dalam kebijakan tersebut, maka kebikan itu bisa menjadi media yang sangat bermanfaat bagi orang lain dan diri individu itu sendiri. Tergantung dari penggunaan individu itu sendiri, apakah secara berlebih-lebihan atau sewajarnya.
Kelompok V